kisah ini hanya fiktif belaka tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata atau nama nama dalam tokoh ini hanyalah fiktif dan mohon maaf bila ada kesamaan,
dan naskah ini merupakan naskah film layar lebar yang dikemas dalam bentuk skenario film
sinopsis dari cerita kyai bersorban setan
kyai muda yang bernama jingga,adalah seorang kyai tiban,semua ilmu keagamaannya bukan hasil dari menuntut ilmu akan tetapi ilmu agama yang ada dalam dirinya merupakan ilmu yang tanpa sengaja ia dapatkan dari sebuah hutan angker ketika beliau sedang mencari kayu bakar,dan tanpa sengaja ia memakan buah pisang yang tumbuh dalam hutan tersebut,dan ternyata pisang itu adalah milik jin khodim raja jin hutan angker,hingga ia menjadi orang linuwih mengerti tentang agama dan bisa mengobati segala macam penyakit dan mendirikan sebuah pondok pesantren yang bernama jingga kelana.,
kyai bersorban setan
sekelompok santri telah menangkap gurunya sendiri mereka berteriak teriak penuh dengan emosi yang tidak terbendungkan lagi,wajah kemarahan terpancar dari wajah wajah yang dulunya seorang santri yang alim..," bakar..., bakar dia hidup hidup kyai murtad itu..,!" teriak salah satu santri yang sudah siap ditangannya dengan obor yang sudah menyala,sementara kyai muda yang sudah berlumuran darah itu hanya pasrah ketika diseret oleh santrinya sendiri,kakinya sudah lemas tidak bisa menopang badan,pandangan matanya sudah kabur,serta dari keningnya meleleh darah segar hingga dimatanya,baju yang ia pakai banyak bercak darah dan sorban yang ia kenakan tidak lagi dileher,para santri yang tiada lagi terbendung amarahnya terus memukul dan memukul kyai sadar jingga,
" dasar kyai setan..,! berani sekali kau membohongi kami..,!" teriaknya sambil menendang tubuh kyai jingga tanpa ada rasa kasian lagi,tubuh kyai jingga dibawa dilapangan pesantren jingga kelana,dan dilemparkan tubuh yang sudah tak berdaya tersebut,
lima tahun yang lalu hidup seorang anak muda yatim piatu yang pekerjaanya mencari kayu bakar dan menjualnya kepasar untuk ditukarkan beras,pemuda ini bernama sadar jingga kedua orang tuanya telah meninggal setahun yang lalu terkena demam berdarah,kedua orang tuanya hanya mewariskan sebidang tanah serta sebuah rumah yang sederhana,rumah pemuda ini berada dipinggir hutan angker ujung desa samukan,hidupnya yang serba kekurangan tidak membuat pemuda ini patah semangat dalam mejalani kehidupannya,ia tetap selalu ramah pada siapapun hingga ia banyak disukai oleh penduduk kampung samukan,
bersambung,
karya
supriyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan sendal kamu,agar aku ada alasan untuk datang kerumahmu