- saya membuat judul novel terlebih dahulu
- lalu saya bayangkan karakter dari pemeran utama dalam kisah tersebut/judul
- saya memikirkan konflik apa yang pantas untuk judul novel diatas
- alur cerita berawal dari apa,cerita tersebut,dan berakhir seperti apa
- lalu saya ketikkan dalam keyboard,ms word
- saya selalu menulis menulis dan menulis tanpa memperdulikan hasilnya
- kemudian saya simpan dalam draf
- setelah itu baru saya lakukan editing dan publish
judul novelnya adalah
inbox dunia maya
Mata putri melihat seekor binatang yang ternyata adalah
seekor kecoa akan tetapi bukan langsung membunuhnya namun malah ia pegang dan
di sodorkan kearah mamanya karuan saja maya ketakutan tanpa ia sadari ia masuk
kedalam bak mandi yang penuh dengan air, sementara putri malah tertawa ngikik
melihat mamanya masuk kedalam air,sambil keluar membawa kecoa.,dalam hati maya
agak sedikit dongkol juga karena dikerjain sama anak kesayangannya,Tadi sih
rencananya Cuma mau cuci muka saja,berhubung sudah kecemplung kedalam air ya
mau tidak mau harus mandi walau badan terasa dingin sedikit menggigil,sekalian
ia menguras bak mandi,dari dalam kamar mandi maya mendengar suara ribut ribut
maka ia buru buru keluar dari kamar mandi dan melihatnya Oh ternyata hanya si
putri yang minta uang saku pada neneknya,putri memang anaknya agak sedikit
bandel bukan hanya kepada mamanya saja ia minta uang saku namun juga pada
neneknya juga terkadang dalam waktu sehari ia mampu menghabiskan uang lima
puluh ribu dan itu hanya buat jajan putri saja,beruntung putri mempunyai nenek
yang baik hati dan tidak pelit,ternyata waktu sudah menunjukkan jam 07.00
waktunya maya berangkat kerja dan putri berangkat kesekolah…
“ maa putri berangkat dulu ya assalamualaikum..” putri sambil mencium tangan mama dan neneknya tidak lama kemudian maya juga berangkat bekerja dengan mengendarai motor ,ketika sampai dipertigaan tiba tiba seorang polisi menyetop laju kendaraan maya..
“ selamat pagi buk..” kata pak polisi
“ iya pak selamat pagi ada yang bisa saya bantu..” Tanya maya kepada polisi
“ boleh lihat surat-surat anda..”
Ditanya begitu maya langsung membuka dompetnya serta mengeluarkan surat motor STNK dan SIM,
“ oke semua lengkap tapi bolehkah saya bertanya sesuatu kepada anda..”
“ boleh pak silahkan saja..” maya agak sedikit heran
“ bolehkah saya minta nomor ponsel anda..”
“ oh maaf pak saya tidak punya nomor ponsel,kebetulan ponsel sedang rusak dan nomor juga keblokir” maya berbohong
“ oya baik kalau begitu anda saya tilang…”Maya kaget mendengar kata kata dari pak polisi,dalam hati berkata,ini polisi mau buat gara gara kali ya..
“ loh pak memang kesalahan saya apa kok ditilang..” maya heran serta jengkel karena sudah pasti nanti ia bakalan telat masuk kerja,
“ maa putri berangkat dulu ya assalamualaikum..” putri sambil mencium tangan mama dan neneknya tidak lama kemudian maya juga berangkat bekerja dengan mengendarai motor ,ketika sampai dipertigaan tiba tiba seorang polisi menyetop laju kendaraan maya..
“ selamat pagi buk..” kata pak polisi
“ iya pak selamat pagi ada yang bisa saya bantu..” Tanya maya kepada polisi
“ boleh lihat surat-surat anda..”
Ditanya begitu maya langsung membuka dompetnya serta mengeluarkan surat motor STNK dan SIM,
“ oke semua lengkap tapi bolehkah saya bertanya sesuatu kepada anda..”
“ boleh pak silahkan saja..” maya agak sedikit heran
“ bolehkah saya minta nomor ponsel anda..”
“ oh maaf pak saya tidak punya nomor ponsel,kebetulan ponsel sedang rusak dan nomor juga keblokir” maya berbohong
“ oya baik kalau begitu anda saya tilang…”Maya kaget mendengar kata kata dari pak polisi,dalam hati berkata,ini polisi mau buat gara gara kali ya..
“ loh pak memang kesalahan saya apa kok ditilang..” maya heran serta jengkel karena sudah pasti nanti ia bakalan telat masuk kerja,
oke bagaimanakah menurut anda tentang novel diatas..,?
mungkin cara menulis novelnya/jalan ceritanya masih natural biasa2 saja tapi ada nilai lebih dalam cerita ini,
original post
supriyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan sendal kamu,agar aku ada alasan untuk datang kerumahmu